Tak Banyak yang Membahas, Kisah Cinta Aminah dan Abdullah

Pernah mendengar kisah Ali dan Fatimah? Yang ternyata mereka diam-diam mau hingga akad nya pun disaksikan oleh penghuni langit. Atau kisahnya Khadijah dan Muhammad SAW, dengan bantuan orang ketiga Khadijah mendapatkan informasi tentang sosok Muhammad yang mulia dan maharnya pun 20 ekor unta.

Ternyata, ada kisah yang lebih menarik lagi dan jarang dibahas sama kebanyakan orang. Iya, kisah menikah nya Aminah dan Abdullah, orang tua Nabi Muhammad SAW.

Kala itu, paman Nabi, Abdul Muthalib merupakan tokoh quraisy yang amat dihormati. Suatu hari beliau mendapat mimpi untuk melakukan penggalian kembali sumur zamzam. Karna dikala dahulu terjadi kasus penindasan kepada sejumlah kabilah, untuk menyelamatkan harta yang tersimpan didalam kakbah, umar bin harits mengubur harta kedalam sumur zamzam dan menutupnya.

Beberapa pemuka quraisy tidak setuju dengan perintah abdul Muthalib untuk menggali sumur zamzam kembali, agar perintahnya diterima oleh warga, akhirnya abdul mutholib rela bernazar, jika kelak memliki 10 anak lelaki mana salah satu lelakinya akan di sembelih dan dipersembahkan kepada kakbah.

Ternyata abdul Muthalib dikaruniai 10 anak lelaki dan karna sudah bernazar mau tidak mau harus melaksanakan janji yg dia pegang. ketika 10 anaknya sudah baligh dan dewasa, akan dipilih salah satu dari 10 anaknya untuk dipersembahkan kepada kakbah (disembelih).  Setelah diundi, ternyata yang keluar namanya adalah abdillah. Beberapa kali yang keluar terus nama abdullah. Selain karena abdullah adalah sosok yang dicintai ayahnya, keluarga besarnya, bahkan warga quraisy pun amat menyayangi abdullah karena kepiawaiannya dan parasnya, berkali kali membujuk abdul Muthalib agar tidak menunaikan sembelih tersebut meskipun abdullah pun rela akan hal itu. Warga quraisy setempat justru semakin gelisah, karena Abdul Muthalib adalah tokoh, warga khawatir jika per sembelihan anak ini akan menjadi percontohan untuk warga quraisy. Akhinya para pemuka quraisy pun berdiskusi, mensiasati bagaimana agar nazar tetap dilaksanakan namun bukanlah anak yang dipersembahkan.

Kakbah sejak dulu sudah jadi tempat yang sangat diagungkan, pun sebuah nazar (janji) adalah hal yang terpatri dalam diri untuk harus ditepati. Akhirnya meminta pendapat dari seorang dukun di hijaz. Hingga keluarlah sebuah solusi, dibuatlah undian. Mulai mulai ditulis nama 10 unta pada satu kertas dan satu kertas lagi ditulis nama abdullah. Jika yang keluar nama abdullah, maka pada kertas satunya harus ditambah lagi 10 unta, hingga 10x pengulangan akhirnya nama abdullah tidak keluar. Itu artinya abdullah telah disandingkan dengan 100 unta.

Warga mekkah bergembira, selain karena abdullah tidak jadi disembelih, warga pun ikut menikmati sajian sembelihan 100 unta.

Dengan ini, Abdullah pun dihargai dengan 100 unta. Abdul Muthalib pun menyembelih 100 unta miliknya. Betapa kayanya kakek Muhammad ini😇

Menawannya abdullah ini, selain karena kepiawaiannya dalam berburu dan sosok kesatria, ternyata sosok rupawannya pun banyak meluluhkan hati perempuan. Salah satunya ruqayah binti naufal, seorang ahli kitab, suci dirinya, dan paham betul ada pancaran sinar dari mata abdullah yang menunjukkan tanda-tanda kenabian. Dari situlah, ruqoyah menawarkan diri kepada abdullah untuk dinikahi, bukan karena nafsu tapi karena ingin menjadi bagian dari keturunan garis kenabian kelak. Ruqoyah mampu membaca itu, karena dia memahami tanda-tanda kenabian yang dipelajarinya dari kitab Injil.

Takdir berkata lain, ruqoyah bukanlah jodohnya, abdullah meminang aminah binti wahab, seorang perempuan dengan nasab terbaik.i Tdak banyak memang yang membHas tentang keluarga Aminah, yang pasti, disaat itu kaum quraisy masa jahiliyah, zina khamr tipu menipu, itu jadi hal yang lumrah. Namun Allah muliakan Abdullah dan dipasangkan dengan Aminah, perempuan yang mulia pula, hingga melahirkan seorang anak laki-laki pembawa risalah terakhir, Nabi junjungan kita, Muhammad SAW.

Dan di katakanlah, bahwa Muhammad adalah anak yang memiliki nasab dari keluarga terbaik.

Referensi:

Pembahasan dari tayangan Khalifah Trans7 (tentang nazar abdul Muthalib)

Tinggalkan komentar